Stranger
Á
Malaikat yang tersembunyi adalah julukan
yang tepat untuknya di kala waktu itu, membahuru di depan kampus menunggunya
hanya demi kepentingan ego semata, hal lain yang membuat cerita ini menarik dia
berlari kecil dan dunia mulai menampakan keindahan yang luar biasa? Ekspresi
wajah yang tak akan terlupakan.
Á
Aku adalah orang asing dimatanya dimata
siapa pun yang mengenalnya. Menarik sapuan kecil dari bibirnya mampu mengundang
banyak tanya? seperti kehabisan tinta dan menggores kertas dengan tinta sejuta
warna pelangi selain tinta warna hitam.
Á
Aku hanya menggangapnya sesuatu yang biasa,
hal yang tak kan mungkin mengunggah dunianya walau itu mulai mengusikku. Malam
dimana bintang berwarna kelam dan hanya bulan yang berwarna putih menemani hari
dari tiupan arogan dunia.
Á
Sedikit kata yang tumbuh ketika dia mulai
datang dan menghampiri, seakan itu hal biasa, namun ada keganjalan yang meraba
perasaan, apakah itu gundah? Tuhan tau bahwa hambanya adalah orang yang tak
dapat menerima godaan lebih lama sebagaimana ia mengindahkan dunia hanya untuk
cinta.
Á
Malam itu bulan berwana terang putih
selayak salju meski tak pernah melihatnya, namun kata yang terucap darinya
adalah kata yang tak asing di telinga “aku ingin pergi ke bulan” sembari
menunggu makan untuk perut yang meronta dipinggir jalan. Aneh, namun yang pasti
aku mengerti jika perkataan itu nyata. Hal yang lain paling menarik yang aku
tidak mengerti sebelumnya, engkau memiliki belahan jiwa yang sejati dan aku hanya
bisa tertawa
Á
Jika ada keindahan tuhan yang bisa aku berikan
maka itu adalah hal pertama yang sudah aku berikan padanya, secarik kertas dan
pena pun menari diatasnya, tertulis kata yang penuh arti namun mengukir sebuah
awal.
Á
Kini aku mulai masuk kedunianya, melalui
pertemuan yang sering ditemukan oleh takdir, dan seperti bom waktu yang entah
kapan akan memberi kejutan, kita mulai akrab dan seraya kenal puluhan tahun,
maka hati wanita hanya melihat dan menjauhi, ingin pergi dan menganggap itu
sebagai hal biasa, namun Tuhan punya rencana di balik sebuah teratai yang
hinggap di permukaan air
Á
Malam di saat semua fokus untuk rapat,
mencoba menulis coretan yang tak penting dalam bukunya, namun aku hanya ingin
mengambarkan bagaimana sudut pandangku ketika melihat sang malaikat yang
tersembunyi di balik wanita itu.
Á
Keajaiban cinta adalah sesuatu yang kita
percaya, bukan begitu sobat!. hanya karangan kata yang melihat arti dibalik
ekspresi, namun taukah engkau bagian tubuh manusia yang paling biasa dan yang
bisa membuat kita tertawa adalah wajah.
Á
Senyum, tatapan mata itu semakin menggila,
hal yang mungkin setiap manusia tidak mengerti... dari semua makna yang
mengalir seperti angin..., namun percayalah bahwa tuhan tak pernah bohong kalau
cinta itu bermula dari mata. Apakah kamu percaya bahawa sedikit dari kita tergoda
dengan melihat karunia tuhan. hanya engkau yang mampu menafsirkan.
Á
Taukah hal kecil yang dapat membuat hati
wanita tersipu malu adalah dengan sedikit rayuan tulus. Jika anda tak percaya
coba anda lakukan, dan jika tersimpul senyum kecil di wajahnya, maka anda
mendapatkan hadiah seratus juta lebih yang tak ternilai
Á
Maka disetiap perhatian yang diberikan bagi
orang asing ini adalah hal yang ingin disampaikan dan tersirat indah dengan
benang sutra yang melilit, dia tak melihat hal yang ganjal justru puas adalah
kata yang identik dan tergambar jelas karena menghidupkan sayatan hati yang
lama
Á
Dan ketika wanita memberikan alasan kenapa
tuhan menurunkannya ke dunia, maka orang
asing ini hanya tersenyum dan merasa nyaman akan dunia yang sedang ia lihat
sekarang
Á
Malam dimana semua orang berkumpul melihat
lampion terbang, merah warna yang saat itu terlihat nyata adanya, maka tangan
kanan dan tubuh tepat dibelakangnya semabari jari mengapit mawar putih yang
penuh makna pemberian insan lain, ia memberikan tepat didepan wajahnya, sontak
hanya senyum kecil dan harmonis yang tersirat dari wajahnya.dunia tak pernah
seindah itu ketika engkau membayangkannya.
Á
Setelah peristiwa itu, orang berkumpul
saling berpasangan dan berfoto, cemburu adalah hal yang biasa bagi setiap
orang. Cemburu adalah tanda bahawa perasaan ini nyata, dan ketika engkau
melihat orang yang anda sayang bersama orang lain maka api-api kecil mulai
membakar seisi hati. Tertawalah bagi para setan yang berhasil mencuri
perhatianmu.
Á
Masih diamalam yang sama, Tak lama dari
malam itu hujan turun dengan derasa seakan semua jalan hening dan bergemericik
menggoda sensitif tubuh untuk mengigil. Aku tidak mengerti apa yang dia rasakan,
diam seketika dan hanyut dalam keheningan. Hening tanpa sepakata.. hanya tubuh
yang ingin terbebas dari hujan yang membahasai. Dan ketika semua mulai usai
seakan tatapan itu begitu nyata, dan aku mulai mengerti. Malam yang aneh.
Á
Aku tak ingat hari yang indah seperti apa
yang orang asing ini rasakan namun kebohongan perasaan yang selama ini
menyelimutinya kini menjadi nyata, dan apakah itu salah? Jika dunia ini adil
maka tak kan pernah ada sakit yang diderita setiap insan.
Á
Maka terucapalah kata “bagaimana jika
perasaan ini benar, dan aku suka engkau?” dan hanya keheningan yang di butukan senja
untuk merajuk hati yang melilit.
Á
Datanglah diamana datang seorang teman yang
mulai dekat dengannya. apa rasa ini yang cobah menggangunya, api-api kecil itu
muncul lagi, dan jika engaku mengetahuinya maka engaku pasti akan merasakannya
juga
Á
Maka seperti gibran katakan “Apabila cinta
memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... dan, apabila
sayapnya merangkulmu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di
sela sayap itu melukaimu...”
Á
Ingat kah dia, ketika aku menelpon dia dimalam
hari, aku hanya ingin mendengarkan suara kecilnya. Dan ketika aku pulang, aku
melihat malaikat tersembunyi yang sedang terjaga, sungguh hal yang membuat
setiap orang iri. Selamat tidur malaikat kecil
Á
Pagi dimana semua orang bingung untuk
sebuah pertunjukan besar, engkau bertanya pada ku “kenapa kamu tidak bingung
seperti yang lain?, justru masih bisa tersenyum?” maka aku menjawab “ketahuilah
bahwa hidup ini susah kenapa kita harus buat susah, jalani dengan senyuman dan
semua akan baik-baik saja” dan maka aku melihat senyum kecil itu kembali.
Á
Malam terakhir, malam yang gila. Permainan
yang menjebak hati dan perasaan. Aku jujur sejujurnya semua jawaban itu jujur
meski terkadang insan akan sakit bila berkata jujur.
Á
Malam itu semua tertidur dan aku mulai menerka
isi hatimu mencoba memahami, meski beberapa orang disamping kita.
Á
Dan malam semakin larut, hanya menyisahkan
kita berdua. Aku pernah mendengar sebuah pepatah “sama seperti perahu aku tak
tau dimana hati ini akan berlabuh...”
Á
Malam yang indah yang hanya kita nikmati
berdua, entah fikiran yang menggerakkaan hati atau naluri cinta ini yang
mendorong keinginan, tangan ini hanya bisa menyentuh pipi dan ujung bibirmu.
Á
Maka tataplah aku agar kau tahu betapa
cantiknya dirimu
Á
Engkau adalah malaikat yang tersembunyi
yang membuat impianku menjadi kenyataan malam ini.
Á
Pagi yang buta saat semua terjaga dalam
mimpinya, hal yang terindah yang pernah aku lakukan adalah ketika aku menculik
dirimu
Á
Dan hal yang paling indah lainnya adalah
bahwa kau dan aku berjalan bersama dalam keindahan dunia ini tanpa diketahui
orang lain
Á
Maka menatap mentari diufuk timur adalah
saksi dimana kita pernah disana dan meski awan menutupinya hanya masalah waktu
sampai cahayanya mengenai permukaan bumi. Itulah alasan mengapa aku menyukai
mentari
Á
Langkah kecil yang imut sejengkal demi
sejengkal menapaki jalan, terhenti ketika semua larut dalam perasaan yang benar
“nan, aku sayang kamu” lirih kata
Á
“aku juga sayang kamu”
Á
Maka isi hati ini tak kan mungkin bohonng,
bahwa mata ini telah jatuh cinta pada pandangan pertama ketika kita pertama
berjumpa.
Á
Apakah salah yang dirasakan orang asing
ini? Mencintai seseorang yang bukan miliknya dan mereka saling menyayangi. Dan
alam tak pernah merubah musimnya. Tak butuh pelangi untuk mengindahkan dunia , hanya
mentari di pagi hari dan senja disore hari sudah dapat menghamparkan warnah
dunia
Á
Maka dengan mata yg tak sepenuhnya ikhlas
orang asing ini melihat kepergian cintanya bagitu saja.
Á
Lalu siapakah dirimu..? yang telah menjadi
inspirasi dalam tulisanku..? mengikatkan erat ke jemariku dan menorehkan
bait-bait kata dalam pujian
Á
Siapakah dirimu ...? yang telah menjadi
bahasa dalam syairku ... yang terus menuai dalam fikiran ku... mengajak ku
bermimpi tentang sebuah rasa
Á
Untuk apa semua ini
Á
Apakah hadirmu untuk mematikanku?? Atau
mereka
Á
Lalu
Á
Siapa diriku??
Á
Sore dimana berlalu lalang untuk berlomba
membuka karunia tuhan, sore menjelang malam adalah waktu makan berdua...
mungkin hari terakhir yang pernah kita
lalui.
Á
Dan di teras itu orang asing dengan bodohnya
hanya tersenyum pasif menerka isi hati yang kosong membuat lubang didada
Á
Hanya mengucapkan kata “selamat ketemu
kembali 3 bulan yang akan datang” namun ketahuilah itu bohong hanya ucapan
kata, yang sebenarnya “aku akan
kehilangan dirimu. Aku tak dapat menjalani hidup tanpamu”
Á
Putaran waktu itu bergerak cepat, mengulang
memori hanya menambah beban didada.
Á
Siapakah diriku? Jawaban itu baru aku
ketahui “kamu adalah orang asing” jawab alam semesta
Á
Maka meski jarak memisahkan, dan terkadang
telpon adalah pelepas lara rindu, namun ada sekat yang memisah. Cinta yang tak
mungkin
Á
Sedikit demi sedikit, hanya masalah waktu
agar semua kembali seperti semula, terlupa oleh masa
Á
Gibran pernah berkata “lepaskanlah,
kepakkan sayapmu dan terbanglah yang tinggi”
Á
Siapakah aku?
Á
Aku adalah orang asing
Á
Yah.... aku berbahaya untukmu
Á
Cinta itu memang buta, namun jangn sampai
ia membutakan logikamu
Á
Jika tuhan mempertemukan orang asing ini
lebih cepat dari takdir yang menetap, mungkin semua akan berubah
Á
Orang asing ini hanya mampu berkata
“terimah kasih atas kenangan indah yang pernah ku jalani bersamamu, tapi maaf
aku mencintaimu, berbahgialah. Karena aku disini selalu menunggumu”
No comments:
Post a Comment